studentsite gunadarma

Kamis, 24 November 2011

ISD BAB 9

BAB 9 KELOMPOK 4
PRASANGKA,DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
“SEBUTKAN GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL”

Nama :TRI KURNIA PUTRA
Npm : 17111165
Kelas : 1ka30

Golongan - golongan yang berbeda dan Integrasi sosial
masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu di persatukan oleh sistim nasional negara indonesia.aspek" kemasyarakatann yang mempersatukannya antara lain :
1. Suku bangsa dan kebudayaannya
2. Agama.
3. Bahasa,
4. Nasion Indonesia

Integrasi
======
masalah besar yang di hadapi indonesia adalah sulitnya itegrasi antara 1 dengan yang lainnya. masyarakat" yang ada di indonesia mereka tetap hidup berdampingan pada kemajemukannya,
berikut adalah beberapa variabel yang dapat menghambat integrasi :
1. Klaim/Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang di anggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara indonesia asli dengan keturunan lain
3. agama, sentimen agama dapat di gerakkan untuk mempertajam kesukuan.
4. prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang golongan tertentuk.
Dalam hal ini masyarakat indonesia seringkali terhambat integrasinya karena variabel variabel yang di sebutkan di atas. masyarakat indonesia pada umumnya masih sulit untuk menerima sesuatu yang baru ataupun yang berbeda dengan yang biasa ia temukan. misalnya saja antar agama masih sering terjadi permusuhan/ sering terjadi perang agama di desa-desa yang berada di pulau jawa. hal tersebut menunjukkan bahwa betapa sulitnya bagi mereka untuk berintegrasi tanpa menyangkut pautkan variabel-variabel yang ada di atas
SUMBER : http://zip-leadmix.blogspot.com/2010/11/golongan-golongan-yang-berbeda-dan.html
STUDI KASUS : keberadaan para pengemis dan gelandangan ini adalah tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Kelompok kontra menganggap keputusan Perda yang membatasi ini pada dasarnya bukan memfasilitasi para pengemis untuk meningkatkan taraf hidup. Seharusnya pemerintah membuat wadah yang menjamin kelangsungan para gelandangan tersebut. Dan hal ini juga secara jelas memperlihatkan bahwa tidak adanya implikasi dari Perda itu sendiri, dengan kata lain Perda ini hanya bersifat temporer dalam menanggapi masalah pengemis dan gelandangan.

Opini :
Menurut saya,masih sangat banyak pengemis dan gelandangan di Indonesia ini,masih banyak terlihat di ibu kota dan kota-kota besar lainnya.dan sebaiknya untuk pemerintah bisa lebih menjamin kelangsungan hidup mereka agar mereka sedikit merasa hidup layak dan membuka atau membuat wadah pekerjaan untuk mereka dan merevisi keputusan perda sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar