studentsite gunadarma

Senin, 25 Juni 2012

Pengertiaan Perjuangan




PENDAHULUAN Meskipun kenyataan factual banyak upaya yg dilakukan ummat Islam dalam menegakan kalimat Allah itu dgn berbagai cara. Adakalanya Islami tapi parsial ada pula yg tidak Islami tetapi berusaha melegitimasi dgn dalil-dalil syar’i dgn lbh banyak bersifat ijthadi pada saat ada dalil sebab ijtihad dilakukan pada saat tidak ada dalil atau dalil bisa difahami lbh dari satu pengertian. Karenanya kita dapati berbagai corak perjuangan yg dilakukan ummat Islam satu sama lain menekankan pentingnya bidang garapan yg digelutinya. Para politisi muslim umpamanya menekankan perjuangan Islam yg paling efektif adl melalui jalur politik. Sementara para ekonom muslim menganalisa mana mungkin perjuangan Islam bisa berhasil kalau ummat Islam lemah ekonominya. Demikian pula para juru dakwah mengemukakakan bahwa perjuangan Islam yg paling dominan adl ummat Islam ini kembali berpegang kepada Islam agar mereka jaya tanpa memperinci lbh jauh apa dan bagaimana merealisasikannya?dst?dst. Maka dari itu tema ini menjadi penting utk dibahas dalam rangka merekonstruksi perjuangan ummat Islam dalam menegakkan dienullah sesuai dgn tuntunan Allah dan Rasul-Nya serta perjalanan salafus Sholeh sepanjang sejarah perjuangan ummat Islam. TUJUAN Kita menyadari bahwa tanggung jawab yg akan dipertanyakan kelak di hari akherat adl tanggung jawab personal. Artinya Allah tidak membebankan tanggung jawab pihak lain kepada kita kecuali kalau kita punya andil dalam persoalan tersebut. Karenanya banyak ayat yg menekankan tanggung jawab ini Allah SWT telah berfirman yg artinya “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dgn kesanggupannya.”“Tidaklah kamu dibebani melainkan dgn kewajiban kamu sendiri.”“Hai orang-orang yg beriman selamatkanlah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” Rasulullah SAW bersabda yg artinya “Mulailah dgn diri kalian sendiri atau mulailah dgn keluargamu” Sehingga dgn demikian prioritas kita adl menyelamatkan diri sendiri dari segala kemungkinan penyimpangan terhadap misi utama kehidupan kita yaitu “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali utk beribadah kepada-Ku.” Apabila kita sadari hal itu kita akan memahami arti ibadah seluas-luasnya yaitu “Segala sesuatu yg kita lakukan dalam kehidupan kita sesuai dgn apa yg dicintai dan diridhoi Allah SWT” “Segala apa yg dicintai dan diridhoi Allah baik berupa perkataan perbuatan yg nampak maupun yg tersembunyi.” Ini mengandung pengertian bahwa seluruh aktivitas kita harus sesuai dgn syareat Islam. Jadi fokusnya adl kita sementara acuannya adl syareat Islam. Karenanya tidak benar seseorang yg belum mengerti ajaran Islam dalam membangun kepribadiannya tetapi sudah sibuk bagaimana menegakkan Islam. Tidak berarti menegakkan Islam tidak penting tetapi prosesnya salah. Sesudah seseorang dalam sekup individu melaksanakan tanggung jawab dirinya sebagai hamba Allah dia akan melangkah menempati posisi dimasyarakatnya sesuai dgn kapasitas masing-masing. Disinilah terjadi interaksi dan kooperasi antara anggota masyarakat muslim sesuai dgn firman Allah SWT “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” Dan tanggung jawabnya semakin luas sesuai dgn kapasitas kemampuannya sehingga dgn posisi masing-masing itu akan dimintai pertanggung jawabannya seperti sabda nabi SAW “Ketahuilah bahwa tiap kalian adl penanggung jawab dan tiap kalian akan ditanyai terhadap apa yg menjadi tanggung jawabnya. Imam yg ada ditengah manusia adl penanggung jawab dan dia akan ditanyai terhadap apa yg menjadi tanggung jawabnya. Seorang suami bertanggung jawab terhadap keluarganya dan dia akan ditanyai tentang apa yg menjadi tanggung jawabnya. Dan seorang isteri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya dan anaknya dan dia akan ditanya tentang mereka.” Dan apabila tiap individu tidak melaksanakan tanggung jawabnya sebagai hamba Allah yg berkewajiban melaksanakan syareat Islam sesuai dgn kemampuannya berarti dia telah berkhianat “Hai orang-orang yg beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yg dipercayakan kepadamu sedang kamu mengetahui.” Dalam istilah fiqih bahwa tanggung jawab personal itu fardhu ‘ain sedangkan tanggung jawab kolektif adl fardhu kifayah. Adalah salah besar kalau ada orang yg mengutamakan fardhu kifayah daripada tanggung jawab fardhu ‘ain . Tetapi menjadi sangat baik kalau dia mengerjakan fardhu ‘ainnya juga melaksanakan fardhu kifayahnya. Kalau tidak maka seluruh ummat berdosa. TAULADAN RASULULLAH SAW Gambaran diatas akan lbh jelas pada personifikasi Rasulullah SAW sebagai taudalan bagi perjuangan ummat Islam. Dan mempelajari perjalanan perjuangan nabi SAW tidak boleh sepotong sepotong seperti mereka yg terperangkap dgn mengkotak-kotakan masa Makkah dan masa Madinah. Karena Islam sudah lengkap dan Nabi saw telah mempraktekkannya secara sempurna. makanya kewajiban kita adl memahami sirah Nabi SAW itu secara komperehensif dan mempaktekkannya sesuai dgn kapasitas dan kondisi kita seperti firman Allah SWT yg artinya “Maka bertakwalah kalian kepada Allah semampu kalian …” Dan Rasulullah saw memberikan arahan atas kelengkapan syareat Islam yg harus kita pedomani “Sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan hal-hal yg wajib maka janganlah kalian meninggalkannya dan telah memberikan batasan-batasan maka janganlah kalian melanggarnya. Dia mengharamkan sesuatu maka janganlah kalian melanggarnya dan mendiamkan banyak hal sebagai rahmat bagi kalian maka janganlah kalian mencari-cari nya.” Dan beliau menekankan pegangan yg harus di pedomani pada saat terjadi perbedaan atau perselisihan “Maka barang siapa yg hidup diantara kalian niscaya akan melihat perbedaan yg banyak. Maka hendaklah kalian sunnahku dan juga sunnah Khulafa Ar-Rasyidin yg mendapatkan petunjuk dan gigitlah dgn gigi geraham dan hendaklah kalian menjauhui perkara-perkara yg diciptakan krn sesungguhnya tiap bid’ah adl sesat. “ Secara ringkas kita melihat praktek nabi SAW dalam membangun kekuatan Islam Nabi SAW ketika berada di Makkah beliau membuat kader yg difokuskan di rumah-rumah dan terutama di rumah Arqam bin Abi Arqom. Diantara kader yg matang ditugasi menyampaikan dakwah seperti Mushab bin ‘Umair yg dikirim ke madinah. Nabi SAW mencari tempat yg kondusif utk mengembangkan dakwah dan kekuatan Islam. Beliau pergi ke Thoif tetapi tidak cocok. Kemudian beliau lbh memilih ke Madinah krn mendapat sambutan disana. Kemudian beliau membangunn masjid sebagai pusat kegiatan ummat Islam dan penempaan para kader. Langkah berikutnya beliau mempererat hubungan sesama muslim dgn mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshor . Beliau membuat piagam madinah utk membentengi ummat Islam dan memberikan hak-hak non muslim. Nabi Saw mempersiapkan kekuatan utk menghadang segala upaya ofensif kaum kuffar sampai 27 kali belaiu berperang antara perang defensif dan ofensif .

Disini menjadi jelas bahwa kesatuan visi yaitu membangun akidah yg benar sampai kesatuan langkah yaitu kepada tegaknya kekuatan jihad merupakan suatu kesatuan yg menyeluruh.

Karena itu Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah menggunakan istilah perjuangan menegakkan Islam dgn cara Islam yaitu dgn ungkapan Jihad. Beliau membagi jihad ini menjadi 4 bagian Jihad menundukkan hawa nafsu meliputi 4 tahap Berjihad dgn mempelajari ajaran agama Islam demi kebahagiaan dunia dan akherat. Jihad melaksanakan Ilmu yg diperolehnya itu krn ilmu tanpa amal adl tidak berarti dan bahkan membahayakan. Jihad dgn berdakwah berdasarkan Ilmu yg benar dan praktek nyata. Jihad menekan diri agar sabar terhdap cobaan dakwah berupa gangguan manusia . Jihad melawan syaithon meliputi dua hal Jihad melawan pemikiran syaithon berupa syubhat dan keragu-raguan yg dapat merusak keimanan. Perlawanannya adl dgn keyakinan. Jihad melawan syaithon yg membisikan agar terjerumus kepada syahwat hawa nafsu. Caranya dgn sabar dan menahan diri dgn berpuasa. Jihad melawan kaum kufar dan munafikin melalui 4 tahap Dengan Kalbu Dendan lisan Dengan harta Dengan tanganJihad melawan kaum kuffar lbh utama dgn tangan sementara terhadap kaum munafikin dgn lisan. Jihad melawan kedholiman kemungkaran dan bid’ah ditempuh melalui tiga tahap Dengan tangan kalau mampu kalau tidak Dengan lisan kalau tidak mampu Minimal dgn hati Demikian 13 tingkatan jihad yg telah dilaksanakan secara sempurna oleh Rasulullah SAW . PENUTUP Demikian uraian kami atas topik yg diberikan kepada kami. Semoga kita menjadi jelas sebagai pejuang-pejuang Islam yg meniti jalan salafus sholeh dan tidak terjerumus kepada methode perjuangan lain yg terbukti secara faktual telah gagal berulang kali baik lewat prioritas politik apalagi perjuangan parlementer melalui demokrasi yg telah gagal lbh lima kali didunia Islam. Atau lewat metode sufi yg sedang marak digabung ekonomi atas nama manajemen kalbu atau semacamnya. Tetapi kita perlu menempuh semua aspek integral baik aqidah ibadah akhlak ekonomi politik dan bahkan militer. Benar kata Umar bin Khottob dalam ungkapan spektakulernya yg artinya “Kami adl kaum yg dimuliakan Allah dgn Islam seandainya kami mencari selainnya niscaya kami akan dihinakan oleh Allah.” Juga ucapan Imam Malik “Tidaklah urusan ummat ini akan menjadi baik kecuali dgn mengikuti hal-hal yg telah menjadikan ummat terdahulu menjadi baik.” Wallohu A’lam.

Al-Islam Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

SUMBER

file al_islam.chm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar